Aku jadi MABA di 2019 masuk Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) jalur UMPN | I Found A New Way
Yeaayy aku masuk POLBAN!!
Perkenalkan namaku Novi Irfania. Aku adalah mahasiswa Politeknik Negeri Bandung, prodi D-3 Administrasi Bisnis. Kali ini, di postingan pertama di blog baruku, aku mau ceritain hal-hal yang aku perjuangkan untuk masuk ke Polban ini.
Aku banyak denger dari cerita temen-temen sekelasku bahwa mereka masuk Polban itu karena 'kecelakaan'. Tapi, aku pribadi bener-bener berusaha banget buat masuk ke Polban.
Awalnya, sebelum sekarang aku jadi mahasiswa, aku adalah seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan garmen di Batujajar. Udah sekitar 3,5 tahun aku kerja di sana. Udah lama banget kan? Yapss, udah lama banget dan udah banyak banget hal-hal aneh yang aku alami di sana. Umurku baru aja menginjak 18 tahun saat mulai kerja di sana, dan pengalamanku saat itu 0. Aku menjadi orang yang paling muda di sana. Kebanyakan dari mereka umurnya sekitar 22 tahunan, ada juga yang lebih tua. Auranya juga kurang nyaman, mereka terasa kurang ramah.
Selama kerja di sana, aku selalu cerita ke temen deketku (setelah akhirnya aku dapet temen wkwk) kalau aku selalu bermimpi buat kuliah, ngelanjutin pendidikan. Tapi, tanggapan yang aku dapet adalah tanggapan negatif. Kebanyakan dari mereka merasa bahwa pendidikan bukanlah hal yang penting. Yang penting bagi mereka adalah bisa dapet uang, dan mencukupi kebutuhan mereka. Tapi, aku pikir bukan gitu. Lewat pendidikan formal kita memiliki peluang lebih besar untuk diterima di perusahaan yang bagus. Kita memiliki peluang lebih besar untuk sukses dalam membangun usaha. Tapi, pendidikan bukan hanya jadi sarana untuk memperbaiki status sosial. Ilmu adalah segalanya. Memang, mungkin kita bisa belajar di mana aja. Tapi dalam perkuliahan, mahasiswa nggak cuma belajar tentang materi kuliah untuk mendapatkan nilai dan ijazah aja. Pergaulan mahasiswa dalam dunia kampus juga bermanfaat buat mengembangkan kepribadian dan merubah sudut pandang kita terhadap suatu hal ke arah yang lebih baik. Seringkali, saat nanti masuk ke dunia kerja, orang yang kuliah lebih mampu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, memandang masalah dari berbagai sudut pandang dan juga lebih mampu memikirkan berbagai jalan untuk menemukan solusi dibandingkan dengan orang yang nggak kuliah. Seperti kata pepatah, "Berikan seekor ikan, maka orang tersebut dapat hidup satu hari. Jika kita berikan kail dan ajarkan cara memancing, maka orang tersebut dapat hidup mandiri."
Waktu itu, pacarku mengirimkan foto yang berisi dibukanya pendaftaran di Politeknik Negeri Bandung. Aku hype banget waktu tau itu. Waktu itu cuma dia satu-satunya orang yang memotivasi aku buat tetep percaya mimpiku buat kuliah. Ngomong-ngomong, waktu itu posisinya dia juga lagi kuliah di Polban, jurusan Teknik Informatika. Aku berusaha menelusuri persyaratannya. Yang jadi fokus utamaku adalah umur sih soalnya waktu itu umur aku udah menginjak 21 tahun
takutnya udah nggak bisa daftar. Tapi setelah ditelusuri, batas maksimal umur adalah 25 tahun. Seneng banget dong aku. Akhirnya aku mantapkan hati buat mencapai tekadku. Aku nyiapin waktu sekitar sebulanan buat belajar. Bayangin otak aku yang udah nggak dipake buat belajar selama 4 tahun, akhirnya aku paksa buat mempelajari lagi materi-materi SMA. Emang sih ada beberapa materi yang masih aku inget. Tapi kalau targetnya Polban aku merasa peluangku sangat kecil kalau nggak belajar. Akhirnya sebulan lebih aku habiskan buat belajar, pacar aku bantu juga saat aku ketemu sama soal yang nggak bisa aku pecahkan. Tiap malem, sepulang kerja, sehabis lembur aku menyempatkan buat mengulas materi dan latihan soal. Alhamdulillah hasil memang nggak pernah mengkhianati proses. Kerja keras dan waktu yang selalu aku luangkan nggak sia-sia. Pengumuman UMPN mengatakan bahwa aku lolos masuk ke Polban.

Butuh waktu cukup lama untukku sampai akhirnya aku bisa melanjutkan pendidikanku. Di saat teman-temen lama se-SMA ku merayakan wisuda, aku baru merasakan yang namanya ospek. Selama PPKK (Program Pengenalan Kehidupan Kampus, di Polban ospek namanya PPKK) aku belajar banyak hal tentang kerja sama, kedisiplinan, dan keberanian. Selama Bela Negara aku juga diajarkan hal-hal itu. Tapi pas Bela Negara itu kedisiplinan sangat diutamakan. Aku juga dilatih PBB (Peraturan Baris-Berbaris). Pokoknya sangat menyenangkan dan menantang.
Suasana berubah 180° saat aku memulai kegiatan perkuliahan-ku. Dari yang asalnya hanya seorang karyawan pabrik, kini aku duduk di kursi, dan mulai menyerap lagi materi-materi yang diberikan pengajar. Udah lama banget aku nggak ngerasain hal seperti ini. Jadi inget masa-masa SMA. Tapi, cara belajar di dunia kuliah memang beda. Dunia kuliah menuntut mahasiswa supaya aktif dalam belajar, entah itu mengutarakan pendapat, mencari informasi lebih lanjut, ataupun aktif berorganisasi. Oh iya, ada juga salah satu mata kuliah yang menarik. Mata kuliahnya adalah Pengembangan Diri. Banyak banget hal-hal yang belum pernah aku coba, ada di matkul itu wkwk. Kaya misalnya bikin catatan TS (Tulis Susun) dan kunjungan ke Panti Asuhan. Pokoknya emang sangat mengasah ketekunan dan kekuatan tekad wkwk. Aku juga berhasil menyelesaikan buku pertamaku berkat mata kuliah Pengembangan Diri hehe.
Aku berharap, dengan segala keterbatasan yang aku miliki nggak menjadikan pikiran aku berhenti mencari jalan baru buat tetep semangat dan berjuang mengenyam bangku kuliah ini. Aku percaya dengan kekuatan tekad, ikhtiar dan doa, Allah pasti akan selalu melancarkan segala urusanku. Aamiin.
Padalarang, 1 Desember 2019
Novi Irfania
Keren banget perjuangan kamu bisa melanjutkan pendidikan walaupun dengan gap year seperti itu kamu tetap penuh semangat, semoga terbayarkan jerih payah mu! Sukses selalu ^_^
BalasHapusKok pak anang nyangsang di sini?
Hapus:)
BalasHapus;)
Hapus