Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Komitmen dan Budaya Kepercayaan, apa manfaatnya?

Gambar
Tiga bulan yang lalu, aku ditunjuk sebagai wakil koordinator divisi untuk sebuah acara dan dipasangkan dengan orang yang sama sekali belum aku kenal. Ya, mau gimana lagi? Aku cuma bisa menerima tugas dan mempercayai partnerku meskipun aku belum mengenalnya. Awalnya aku merasa ngga percaya kalau dia bisa kerja dengan baik, tapi lama-lama aku berkomitmen demi keberlangsungan acara kami untuk bekerja sama dan mempercayainya. Ternyata, hasilnya menakjubkan! Kami saling percaya satu sama lain dan seiring berjalannya waktu, perlahan tugas kami sebagai koordinator bisa terselesaikan dengan sangat baik. Benarkah bisa seperti itu bila cuma dengan rasa percaya?  Dua orang profesor Sekolah Bisnis di Stanford, James Baron dan Michael Hannan berteori bahwa cara bisnis memperlakukan pekerja dalam perusahaan, berakibat kritis bagi keberhasilan perusahaan tersebut. Selama bertahun-tahun, kedua profesor tersebut  telah mengajarkan kepada mahasiswa bahwa budaya perusahaan sama pentingny...

Define Your Goals

Gambar
Aku mau tanya nih guys, kalian tahu nggak apa tujuan kalian? Apa hal yang benar-benar kalian inginkan di hidup ini? Kalau kalian udah tahu, apa kalian udah merancang sedemikian rupa cara-cara untuk merealisasikannya? Satu hal yang perlu kalian ketahui, berjuang untuk meraih tujuan haruslah dibarengi dengan komitmen, dan komitmen ini bisa terbentuk oleh keadaan psikologis kita, keinginan kita, yaitu kebutuhan akan ketuntasan kognitif. Wahh, benar nggak nih yang aku tulis? Sebuah penelitian terhadap kebutuhan akan ketuntasan kognitif menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki kebutuhan kuat akan ketuntasan lebih mungkin berdisiplin diri dan dipandang sebagai pemimpin oleh sekelilingnya. Naluri untuk membuat penilaian dan kemudian berpegang teguh pada pada penilaian itu mencegah kebingungan dan debat yang tidak dibutuhkan. Namun, ketika orang terlalu tenggelam dalam kepuasan yang disebabkan pembuatan keputusan-keputusan besar memungkinkan mereka membuat keputusan yang tergesa-gesa...

Temukan Satu Hal yang Berarti Bagi Hidupmu, The One Thing

Gambar
Adios . Tulisanku kali ini masih mirip-mirip dengan yang sebelumnya nih hehe, tapi sumbernya berbeda. Kali ini aku mau bahas buku The One Thing karya Gary Keller dan Jay Papasan . Memang hampir sama yaitu mengenai “fokus”, tapi sepertinya penerapannya beda deh. “Apa SATU Hal yang teramat penting dan berarti dalam hidupmu?” Pertanyaan yang simple, namun kita harus penuh pertimbangan untuk menjawabnya. Malah terkadang kita kebingungan dalam mencari apa sebenarnya satu hal yang benar-benar penting bagi kita. Sebuah adegan komedi populer, City Slicker yang menampilkan obrolan antara Curly , koboi dekil dan Mitch , orang kota yang serakah telah mengajarkan bahwasannya hanya ada satu hal, satu rahasia di dunia ini yang bila kita tekuni dengan serius maka akan mempermudah hal lain. Lalu, apabila kita belum tahu apa satu hal-nya, maka satu halnya itu adalah menemukannya. SATU Hal adalah pendekatan terbaik guna mendapatkan yang kamu inginkan. Untuk melakukan hanya satu hal itu, tentulah...

Distraction, I can't handle my self

Gambar
Pernah nggak sih, saat dosen menjelaskan materi, kamu malah asyik sendiri –melihat papan tulis tanpa fokus, corat-coret kertas –kemudian dosen tiba-tiba melontarkan pertanyaan kepadamu, pertanyaannya gampang sih, tapi karena otak kamu yang awalnya lagi santai tiba-tiba dipaksa memasuki mode darurat yaitu untuk berpikir, kamu jadi kebingungan sendiri dan cuma bisa melongo atau malah tengok kiri-kanan? Akuuu pernah wkwkwk. Untungnya melongonya nggak terlalu lama. Tapi memang butuh waktu untuk mencerna pertanyaan dosen. Nah, inilah yang dinamakan “ penyempitan kognitif ”. Apasih penyempitan kognitif itu? “ Penyempitan kognitif ” ( cognitive tunneling ) adalah korslet mental yang kadang terjadi ketika otak kita dipaksa berganti secara mendadak dari otomasi santai ke perhatian panik. Contohnya seperti keadaan yang aku jelaskan di atas. Tanpa bantuan teknologi, semua manusia mengandalkan otomasi kognitif, dikenal sebagai “ heuristika ”, yang memungkinkan kita melakukan beberapa hal s...

More About TEAM

Gambar
Setelah aku jelaskan dalam postinganku yang sebelumnya mengenai TIM, kali ini aku bakal bahas sisi lainnya nih. Artikel yang aku tulis ini sebagian besar bersumber dari buku Smarter Faster Better karya Charles Duhigg. Masih ingat kan kalau aku menghubungkan keefektifan sebuah tim dengan kepribadian anggotanya? Nah, sebenarnya ada yang lebih dari sekedar kepribadian, loh. Ilmuwan telah menemukan bahwa tim berfungsi paling baik ketika terdiri atas kumpulan orang dengan tingkat ekstroversi dan introversi yang sama, sementara yang lain menemukan bahwa keseimbangan kepribadian adalah kuncinya. Namun, ketika sebuah kelompok People Analytics di perusahaan Google mengadakan penelitian pada para karyawannya yang kemudian mereka namakan dengan nama Project Aristotele  mengenai bagaimana membangun tim yang sempurna, mereka menemukan bahwa faktor eksternal dan internal seperti tercapainya target penjualan dan seberapa produktif anggota-anggota tim tidak cukup menjadi variabel penentu ti...

Aku Kehilangan Motivasi

Gambar
Butuh dua hari nih bagi aku untuk bikin tulisan buat dipost di blog ini hehe. Sehari buat merangkum hal-hal detil yang dimuat di buku, sehari lagi bikin mindmap dan tulisan ini. Lama ya? Iya lama banget, harusnya sehari juga beres ya. Memang dasar akunya aja yang pemales, banyak alasan kalau mau mulai ngerjain, tugas inilah, itulah. Padahal memang dasarnya kurang motivasi dari dalam diri. Harus dipecut dulu baru deh gerak. Anyway , soal motivasi inilah yang jadi topik tulisanku kali ini. Bukti bahwa motivasi dihasilkan oleh otak ini dibuktikan oleh percobaan Mauricio Delgado yang melakukan penelitian terhadap sensasi-sensasi saraf berupa kegirangan dan antisipasi, tempat motivasi bermula. Penelitiannya berupa sebuah permainan tebak nomor di komputer. Dari dua kali percobaannya, ia menyimpulkan bahwa ada "aktivitas kuat dalam nukleus kaudata hanya ketika para subjek" diizinkan menebak. Sedangkan saat komputer yang menebak untuk mereka, mereka merasa percobaan itu layaknya...

Me in My Team

Gambar
Mau jadi apa di dalam TIM?? Sebuah tim dapat dikatakan baik bila terlaksana kerja sama yang terorganisir dan terciptanya rasa peduli satu sama lain. Dalam mewujudkannya tentu dibutuhkan anggota tim yang ideal. Namun bagaimana anggota tim yang ideal itu? Terampil, mungkin itulah satu hal yang terlintas dalam pikiran kita. Bukan, tim yang baik mengutamakan kepribadian, bukan hanya sekedar keterampilan. Hal yang mendorong kinerja tim menjadi efektif adalah kecerdasan emosional rata-rata tim dan komunikasi yang intensif antar anggota tim. Oleh karena itu, faktor yang sangat berperan dalam kerja tim adalah sikap, kebiasaan, dan tingkat kecerdasan yang kemudian dapat memengaruhi keberhasilan tim dalam mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Patrick Lencioni dalam bukunya, Ideal Team Player bahwa ada tiga keutamaan yang diperlukan untuk membuat seseorang menjadi anggota tim ideal, yaitu rendah hati, lapar, dan pintar. Selama tiga setengah tahun bekerja d...