KEBOHONGAN 1: Semua Setara Pentingnya

Setara. Tahukah kamu apa artinya? Artinya adalah sejajar; sama tingginya. Setiap orang memperjuangkan kesetaraan politik, ekonomi, dan sosial budaya. Segalanya demi hukum dan hak asasi manusia. Namun, pada kenyataannya tidak pernah ada hasil yang persis sama. Di dunia prestasi tidak ada yang setara pentingnya. Kesetaraan adalah kebohongan. Mengapa demikian?

Coba kamu pahami, apakah semua hal yang kamu lakukan untuk mencapai kesuksesanmu setara pentingnya? Memahaminya merupakan dasar semua keputusan besar. Kita harus mengerti bahwa segala hal yang kita lakukan merupakan rangkaian keputusan-keputusan yang kita tetapkan. Lalu, semakin dewasanya kita, semakin banyaknya hal yang harus kita selesaikan, seringkali semakin banyak pekerjaan yang kita yakini "harus dituntaskan". Tanpa pertimbangan yang tepat, kita akan terjerumus pada kekeliruan dalam pengambilan keputusan. Akibatnya, kita malah akan semakin jauh dari kesuksesan. Inilah hasil dari menyetarakan semua hal.

Memang, ketika segala sesuatu terasa mendesak dan penting, semuanya terkesan sama. Kita menjadi sangat sibuk padahal kegiatan yang kita lakukan sering kali tidak berkaitan dengan produktivitas dan cita-cita. Mengerjakan seratus tugas dengan alasan apapun adalah pengganti yang buruk untuk mengerjakan satu hal yang bermakna. Tidak segala hal sama penting, dan kesuksesan bukanlah perlombaan yang pemenangnya adalah orang yang paling banyak kerjaan.

Kita berpikir telah melakukan hal yang benar dengan menuliskan daftar kegiatan milik kita sendiri. Namun yang kita lakukan hanyalah mencatat semua yang menurut kita penting tanpa benar-benar mempertimbangkannya dengan matang. Apa yang kita masukan dalam daftar hanya akan menjauhkan kita dari kesuksesan. Maka, yang kita butuhkan adalah "daftar kesuksesan".

Orang-orang berprestasi sangat jeli dalam menetapkan hal-hal yang paling penting. Mereka merenung untuk memutuskan apa yang paling penting, lalu mengerjakan hal yang paling penting itu. Perbedaannya bukan dalam hal niat, melainkan dalam hal prioritas. Orang berprestasi selalu bekerja dengan wawasan prioritas yang jelas.

Maka dari itu, mulailah mengganti daftar kegiatan dengan daftar kesuksesan, daftar yang sengaja diciptakan untuk membidik hal-hal yang luar biasa. Jadwal kegiatan cenderung panjang, berkebalikan dengan jadwal kesuksesan. Yang satu membuyarkan fokusmu ke segala arah, yang lain menuntunmu berfokus ke suatu arah.

Buktinya apa?

Joseph M. Juran, seorang konsultan Western Electric adalah orang yang menemukan Prinsip Pareto. Dinamakan Pareto karena dia mengadopsi prinsip ini dari penelitian Pareto tentang 80% kekayaan di Italia yang dikuasai oleh hanya 20% penduduknya. Prinsip pareto atau prinsip 80/20 menunjukkan bahwa sebagian besar yang kita inginkan akan berasal dari sebagian kecil yang kita lakukan. Hasil-hasil luar biasa diciptakan oleh aksi yang lebih sedikit. Namun, jangan terpaku pada angka 80/20. Angka tersebut dapat berubah sesuai situasi. Orang kadang menggunakan 90/20, 90 persen kesuksesan dan 20 persen upaya, 60/5, ataupun 70/10. Prinsip Pareto ini menjelaskan bahwa tidak semua hal setara pentingnya. Hanya beberapa hal saja yang ternyata dapat mengantarkan kita pada kesuksesan.

Namun, Prinsip Pareto 80/20 hanyalah permulaan, kita melakukan 20 persen upaya untuk mendapat 80 persen hasil. Ternyata, jika kita lebih mengerucutkan fokus kita, maka kita bisa melakukan 20 persen dari 20 persen itu sampai kita temukan SATU Hal yang paling penting, SATU Hal yang tak tergantikan. SATU Hal. Maka akhirnya dengan memahami konsep ini, kita bisa menggunakannya untuk mengingatkan diri pada SATU hal yang paling berarti dalam hidup kita.




Komentar

Popular Posts

Aku jadi MABA di 2019 masuk Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) jalur UMPN | I Found A New Way

Distraction, I can't handle my self

Review Film Hotaru No Haka - Novi Irfania