KEBOHONGAN 5: Kehidupan yang Seimbang
Kehidupan yang seimbang itu omong kosong
Dipandang sebagai sesuatu yang harus kita raih, keseimbangan adalah sesuatu yang terus kita usahakan. “Kehidupan yang seimbang” adalah mitos–sebuah konsep menyesatkan yang paling banyak dianggap sebagai sasaran yang berharga dan dapat diraih tanpa pernah berhenti mempertimbangkannya secara sungguh-sungguh.
Gagasan tentang keseimbangan benar-benar hanyalah gagasan. Dalam ilmu filsafat, “rata-rata emas” adalah titik tengah yang moderat antara titik-titik yang ekstrem, sebuah konsep yang digunakan untuk menggambarkan sebuah tempat antara dua posisi yang lebih disukai daripada kedudukan yang yang lain. Ini gagasan besar, tetapi bukan gagasan praktis. Ideal, tetapi tidak realistis. Keseimbangan itu tidak ada.
Mengapa? Karena hasil-hasil yang istimewa menuntut perhatian serta waktu yang terfokus. Tapi, waktu untuk satu hal saja berarti tidak ada waktu untuk yang lain. Ini menjadikan keseimbangan mustahil.
Pada awalnya, kebanyakan orang bekerja sesuai dengan kebutuhan dan ambisi mereka. Namun ketika industrialisasi besar-besaran, orang-orang menjadi dipaksa memiliki jam kerja berlebihan, mengakibatkan terganggunya kehidupan pribadi mereka. Istilah "keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi" muncul pada 1980-an, saat banyak wanita yang menikah menggandakan peran sebagai wanita karir. Namun pada 1990-an, istilah ini menjadi lazim bagi pria, seiring dengan meningkatnya jumlah artikel dan majalah yang membahas "work-life balance".
Bukan kebetulan bahwa peningkatan teknologi sejajar dengan kebangkitan kepercayaan bahwa ada sesuatu yang hilang dalam kehidupan kita ketika kita merasa tidak bebas dan menyempitnya batas-batas. Berakar dari tantangan-tantangan dalam kehidupan nyata, gagasan “keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi” telah tertanam dengan jelas dalam pikiran dan imajinasi kita.
Mungkin hal lain yang kamu pikirkan tentang keseimbangan adalah berada di titik tengah. Jika begitu, maka berada jauh di dari titik tengah, berada jauh dari keseimbangan berarti berada pada titik-titik ekstrem. Hidup dalam keseimbangan memaksa kamu untuk terikat pada batas-batas. Untuk memenuhi segala hal, semua mendapatkan jatah waktu yang sedikit dan tidak ada yang menjadi tuntas pada waktunya. Terkadang ini dapat diterima namun terkadang tidak.
Alasan kita seharusnya tidak mengejar keseimbangan adalah bahwa keajaiban tidak pernah terjadi di titik tengah, keajaiban terjadi di titik ekstrem. Memburu titik-titik ekstrem menghadirkan tantangan-tantangan sulit. Kesuksesan terletak di tepi-tepi luar. Masalahnya, kita tidak tahu cara mengelola kehidupan kita sewaktu berada di luar sana. Sama seperti bermain di titik tengah, bermain di titik ekstrem adalah semacam pengelolaan titik tengah yang keliru, yang terjadi sepanjang waktu. Maka untuk mendapat hasil-hasil yang luar biasa, kita harus bisa mencari tahu kapan harus di titik tengah dan kapan harua di titik ekstrem. Caranya adalah dengan pengelolaan waktu.
Waktu tidak menunggu siapapun. Dia juga tidak bisa dikembalikan. Saat kamu melakukan hal yang fatal dengan mendorong apapun sampai ke titik ekstrem dan penangguhan niat untuk melakukannya bisa menjadi permanen. Ketika kamu berjudi dengan waktu, kamu mungkin memasang taruhan yang berada di luar kemampuanmu. Bahkan seandainya kamu sangat yakin akan kemenangan, berhati-hatilah karena mungkin kamu akan mendapat kekalahan. Memercayai kebohongan tentang keseimbangan akan membuatmu menyesali apa yang telah kamu lakukan karena hal ini meyakinkanmu untuk terus melakukan pekerjaan yang tidak perlu dan menghentikan pekerjaan yang benar-benar penting.
Jadi, jika meraih keseimbangan adalah kebohongan, lalu apa yang harus dilakukan?
Hal-hal yang kita lihat memiliki keseimbangan sebenarnya hanya sedang menjaga keseimbangan. Ketika seorang balerina melakukan teknik en pointe, dia terlihat seimbang dan mengambang. Padahal, sepatu berujung pepaknya bergetar kencang, melakukan penyesuaian-penyesuaian kecil untuk mengembalikan keseimbangan. Upaya mengembalikan keseimbangan memang memberikan kesan serba seimbang. Itulah yang disebut counterbalancing. Gagasan di balik counterbalancing adalah bahwa kamu tidak pernah pergi lebih jauh sehingga kamu dapat menemukan jalan pulang atau tinggal terlalu lama sehingga tidak ada orang yang menantikanmu ketika kamu kembali.
Ada dua macam counterbalancing. Keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi. Dalam dunia sukses yang professional, yang terpenting bukan berapa banyak jam kerja atau banyak nya lembur yang dijalani, namun berapa lama waktu untuk berfokus. Untuk meraih hasil-hasil luar biasa, pilihlah hal yang paling penting dan sediakan waktu sesuai yang dibutuhkan. Inilah yang mengharuskanmu secara ekstrem keluar dari keseimbangan dalam kaitan dengan semua masalah kerja yang lain, dengan sesekali melakukan counterbalancing untuk menangani mereka.
HIDUP ADALAH AKSI KESEIMBANGAN
Pertanyaan tentang keseimbangan sungguh sebuah pertanyaan tentang prioritas. Ketika kamu mengubah istilah aksi keseimbangan menjadi aksi prioritas, pilihan-pilihan menjadi tampak lebih jelas dan pintu untuk mengubah takdirmu menjadi terbuka. Ketika kamu melaksanakan prioritas, kamu akan secara otomatis kehilangan keseimbangan karena harus menyediakan lebih banyak waktu untuk satu hal daripada yang lain. Tantangan di sini berarti bukan mempertahankan keseimbangan, sebab dalam kenyataan kamu harus meninggalkan keseimbangan. Tantangan di sini menjadi berapa lama kamu tetap dalam prioritasmu.
Ketika kamu seharusnya bekerja, bekerjalah. Ketika kamu seharusnya mencari hiburan, berliburlah. Kamu seperti sedang berjalan pada seutas tambang diatas jurang, dan ketika prioritasmu tercampur aduk, segalanya akan runtuh. Mulailah menjalani kehidupan dengan upaya-upaya penyeimbangan. Biarlah hal-hal yang penting didahulukan sesuai kebutuhan dan selesaikan selebihnya ketika kamu masih punya kesempatan.
Kehidupan yang istimewa adalah aksi counterbalancing.
Komentar
Posting Komentar